Sabtu, 26 April 2014



WISATA KULINER DI PULAU LOMBOK

Lombok tidak hanya kaya pantai yang indah. Pulau ini bukan hanya memanjakan para surfer, tapi juga penikmati kuliner. Ya, Lombok, Nusa Tenggara Barat memang surga pagi pecinta makanan. Terlebih makanan yang bercitara rasa pedas. Berikut adalah 10 kuliner pilihan khas pulau ini yang wajib Anda coba.

1. Pelecing Kangkung

Lezatnya Plecing Kangkung Makanan Khas Lombok | Banyak yang meremehkan kangkung karena kita jarang mendapati sajian yang enak dengan menggunakan sayur jenis ini. Pendapat itu mungkin akan segera berubah jika Anda merasakan Plecing Kangkung, masakan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang biasanya disajikan dengan Ayam Taliwang. Plecing Kangkung terdiri dari kangkung yang direbus dan disajikan dalam keadaan dingin dan segar plus sambal tomat. Sambal tomatnya dibuat dari rajikan cabai rawit, garam, terasi, dan tomat. Plecing Kangkung biasanya disajikan dengan tambahan sayuran seperti tauge, kacang panjang, kacang tanah goreng ataupun urap.Plecing kangkung makanan khas lombok - munsypedia.blogspot.com
Kangkung yang digunakan untuk memasak Plecing ini juga sangat khas. Tidak seperti tanaman kangkung yang biasa tumbuh di Pulau Jawa, kangkung khas Lombok ini berupa kangkung air yang biasanya ditanam di sungai yang mengalir dengan metode tertentu sehingga menghasilkan kangkung dengan batang yang besar dan renyah. Kangkung di daerah ini memang sangat terkenal, teksturnya lembut sehingga tidak terasa alot walaupun kita makan hingga ke batangnya. Tak heran jika kangkung Lombok menjadi alternatif oleh-oleh khas Nusa Tenggara Barat.
Selain kangkungnya yang khas, Plecing yang enak juga dikarenakan terasi yang dipakai tidak sembarangan. Terasi khas Lombok yang digunakan untuk Plencing Kangkung adalah terasi Lengkare yang rasanya lebih gurih dan manis. Terasi inilah yang digunakan untuk memperkaya rasa di sambal plecing dan bumbu urap. Terasi jenis ini biasanya berbentuk kemasan ½ kg seharga Rp. 50 ribu.
Oya, Plecing Kangkung biasanya disajikan dengan bentuk lingkaran. Dimulai dengan lingkaran besar kemudian diatas ada lingkaran yang lebih kecil seterusnya mengerucut hingga ke atas. Tujuan penyajian seperti ini agar bahan sayur dan sambal bisa terlihat semua dari atas. Susunannya adalah dengan pertama-tama meletakkan kangkung di lingkaran paling besar, kemudian di atasnya ada tauge, kemudian kacang goreng, dan yang terakhir diletakkan sambal plecing menutupi kacang tanah. Kacang tanah goreng ini fungsinya untuk menetralisir pedas dan penyeimbang rasa antara kangkung dan taoge yang mempunyai banyak serat.
Plecing Kangkung kini sudah dijual dimana-mana. Jika ke Lombok, Anda tidak akan kesulitan menemukan hidangan ini. Di Mataram, terdapat sebuah rumah makan yang menyediakan beragam masakan khas Lombok. Selain Plecing Kangkung dan Ayam Taliwang, masakan khas Lombok lain yang perlu Anda cicipi adalah Sate Bulayak. Sama-sama bercita rasa pedas namun dengan sajian yang berbeda. Satenya berasal dari daging sapi dan dimakan dengan Bulayak alias lontong. Ada juga Ares yang tak kalah sedap.

2. Ayam Taliwang

Nikmatnya Ayam Taliwang
Nikmatnya Ayam Taliwang
Pedas, itulah barangkali kesan pertama jika anda merasakan menu masakan-masakan tradisional di Pulau Lombok. Pencitraan itu bisa jadi karena kata Lombok dari pulau itu sendiri identik dengan rasa pedas. Masakan khas Pulau Lombok yang sudah sangat dikenal masyarakat luas, dan rasa pedasnya cukup menonjol diantaranya adalah ayam taliwang, baik ayam bakar maupun ayam goreng.
Masakan khas Pulau Lombok yang sudah sangat dikenal masyarakat luas, dan rasa pedasnya cukup menonjol diantaranya adalah ayam taliwang, baik ayam bakar maupun ayam goreng. Rasa daging ayam taliwang sendiri sebenarnya relatif sama dengan ayam pada umumnya, hanya berukuran sedikit lebih kecil. Tapi, ayam taliwang kemudian dikenal pedas karena sambal yang dilumurkannya sangat menggugah selera yang dalam istilah sebagian etnis Sasak (Lombok bagian utara) 'Manuk Pelalah'.
Nikmatnya Ayam Taliwang Bakar Maupun Goreng
Nikmatnya Ayam Taliwang Bakar Maupun Goreng
'Manuk Pelalah adalah ayam bakar atau goreng yang dibumbui dengan cabe besar dan cabe kecil kemudian digoreng dengan santan kelapa dan rasa yang paling menonjol adalah pedas. Bagi yang tidak begitu tahan dengan makanan pedas, dapat juga memesan dengan kadar pedas yg disesuaikan untuk mencicipi ayam goreng maupun ayam bakar ini.
Aroma pedas dari makanan-makanan yang sudah tersaji memang sangat mendominasi dan benar-benar menggugah selera. Menurut penuturan masyarakat setempat, sebelum dibakar, ayam taliwang yang merupakan ayam muda itu dibumbui sambal khas Lombok, minyak kelapa dan bawang putih. Setelah dibakar beberapa lama, selanjutnya dibumbui lagi, kemudian dibakar lagi untuk kedua kalinya. Dengan demikian, ayam Taliwang benar-benar terasa pedas.
Konon, ayam taliwang berasal dari nama kampung (karang) di Pulau Lombok yakni Karang Taliwang di wilayah Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Jadi, nama Taliwang dari masakan ayam taliwang bukan dari Ikubkota Sumbawa Barat yang kebetulan sama. Orang yang mempopulerkan masakan ayam bakar khas Lombok ini adalah Haji Murad (almarhum) dan istrinya, Salmah, dari Karang Taliwang. Usaha Haji Murrad itu pun kini dikembangkan oleh keturunannya dan juga warga Karang Taliwang lainnya.
Rumah makan Ayam Taliwang kini tidak hanya bisa ditemukan di NTB khususnya Lombok, tetapi sudah merambah ke beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bali. Ayam taliwang memang makin populer di Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung dan di kota-kota besar lainnya. Tidak hanya restoran mentereng yang menjual menu khas Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat, ini. Pedagang kaki lima pun kini bertebaran dimana-mana menjualnya. Namun, menikmati ayam taliwang di kampung asalnya, hmmm... tentu berbeda.
Soal rasa, boleh jadi masalah selera. Namun, patut dicatat, bumbu ayam taliwang yang dijual di kampung asalnya dibuat oleh orang yang sudah belasan tahun bahkan puluhan tahun meracik bumbu. Untuk menjaga keaslian bumbunya, pemilik warung makan di luar Karang Taliwang biasanya juga memesan bumbu dari Karang Taliwang.
Masing–masing warung makan sudah mempunyai peracik bumbu langganan yang diandalkan. Itulah mengapa setiap warung makan bermenu ayam taliwang di mana pun di Lombok selalu mengklaim rasa masakannya paling enak.
Ayam Taliwang merupakan menu andalan masyarakat Lombok yang merupakan ayam bakar yang dibumbu pedas khas Taliwang. Yang unik, ayam digunakan sebagai bahan dasar kuliner ini merupakan ayam kampung muda yang baru berusia 3-5 bulan. Tak heran ukurannya juga mungil seperti burung puyuh. Tapi rasanya gak mungil tidaklah semungil ukurannya. Resapan bumbu pedas dan sedikit manis akan terasa bahkan sampai tulang ayam ini. Benar-benar memanjakan para penikmat kuliner. Dan buat yang gak kuat pedes, bisa pesan juga agar bumbunya bisa dikurangi kadar pedasnya.
Beberapa restoran di Lombok sangat terkenal karena masih menyajikan bumbu asli. Bumbu yang benar–benar asli tentu berasa sangat pedas. Seiring dengan migrasi penduduk dari berbagai daerah luar NTB ke Lombok, mau tak mau makanan pun harus disesuaikan. Restoran pun berbenah, termasuk sedikit mengubah komposisi bumbu, disesuaikan dengan lidah pelanggan. Jika pelanggan kebanyakan orang Yogyakarta, misalnya, bumbu jadi berasa manis. Bagi orang Sasak atau Manado, misalnya, bumbu jadi kurang menggigit. Jika sudah begitu, biasanya warung menyediakan pula bumbu sangat pedas atau tambahan sambal.

3. Sate Bulayak
Nikmatnya Makan Sate Bulayak Khas Lombok | Sate Bulayak adalah sajian kuliner yang harus Anda coba saat liburan di Nusa Tenggara Barat. Sate ini terbuat dari daging sapi yang dilumuri dengan bumbu khas Lombok disajikan dengan lontong. Lezat!

Sate Bulayak Khas Lombok - munsypedia.blogspot.comBulayak adalah sejenis lontong yang dibungkus dengan daun aren atau daun enau dengan bentuk memanjang seperti spiral, sehingga untuk membukanya harus dengan gerakan memutar. Hampir sama dengan lontong, bedanya masakan Jawa itu dibungkus dengan daun pisang. Hampir mirip juga dengan ketupat, walaupun berbeda bentuk karena ketupat berbentuk persegi empat. Dalam bahasa Sasak “Bulayak” memang berarti “lontong”. Bagi beberapa orang, rasa Bulayak jauh lebih lembut dan gurih ketimbang lontong maupun ketupat. Daun aren-lah yang membuat aroma dan rasa Bulayak menjadi sedap dan membedakan dengan lontong dan ketupat.

Bulayak disajikan dengan sate daging sapi atau jeroan yang dilumuri bumbu khas Sasak. Bumbunya terbuat dari kacang tanah yang disangrai dan ditumbuk, lalu direbus dengan santan dalam jumlah dominan. Setelah itu dicampur dengan bumbu-bumbu lain seperti bawang, ketumbar, jintan dan cabai. Sate yang sudah dilumuri bumbu kemudian dibakar diatas arang batok kelapa. Aroma sate yang sedang dibakar inilah yang membuat pembeli tak sabar untuk segera melahap Sate Bulayak. Setelah matang, sate dikucuri air jeruk nipis dan ditaruh sambal. Cara menghidangkan Sate Bulayak juga unik. Penjual biasanya tidak menyediakan garpu maupun sendok sehingga Anda harus menikmati sate ini dengan cara dicocol pada bumbu sate yang sudah disediakan. Minuman paduan pas untuk Sate Bulayak adalah es kelapa muda yang disajikan dalam batoknya tanpa ditambahi pemanis buatan. Sedap!

Oya, racikan bumbu Sate Bulayak yang sarat dengan cabai inilah yang membuat rasa sate tidak hanya gurih namun juga super pedas, seperti citarasa makanan khas lombok lainnya. Bagi Anda yang tidak biasa makan makanan pedas ada baiknya untuk tidak makan sambalnya terlalu banyak. Walaupun diakui oleh banyak penikmat kuliner bahwa pedasnya Sate Bulayak inilah yang membuat kita tak mau berhenti makan hingga tandas di suapan yang terakhir.

Semula penjual Sate Bulayak hanya bisa ditemui di Kecamatan Narmada Lombok Barat, namun kini sudah merambah ke berbagai tempat, khususnya di objek-objek wisata seperti di halaman Pura Lingsar, Taman Narmada,Taman SuranadiMakam Loang Baloq hingga di beberapa sudut Pantai Senggigi.

4. Nasi Balap Puyung
Nasi Balap Puyung Inaq Esun Makanan Khas Lombok | Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ternyata tidak hanya surga pantai, namun juga makanan enak. Anda harus merasakan Nasi Balap Inaq Esun yang pedasnya membuat orang ketagihan. Makanan yang sudah merambah hingga pasar mancanegara ini harus Anda masukkan kedalam daftar sajian kuliner yang harus dicicipi.

Nasi Balap Puyung Inaq Esun - munsypedia.blogspot.comSecara tampilan, menu Nasi Balap Puyung ini tidak terlalu istimewa. Hanya berisi suwiran daging ayam yang diolah bersama cabai, kacang kedelai, taburan udang kering, abon serta belut goreng. Kekuatan makanan ini adalah terletak dari rasa pedas bumbunya yang sederhana. Sedangkan bumbu ayamnya terdiri dari cabai, bawang putih dan terasi. Untuk perbandingan, jika kita memasak 10 kg ayam, komposisi cabainya sekitar 1 kg dan sedikit bawang putih serta terasi.

Di Lombok, Nasi Balap Puyung Cap Inaq Esun sangat terkenal. Berada di Desa Puyung, Lombok Tengah, warga sekitar menyebutnya sebagai makanan cepat saji. Keistimewaan nasi milik Inaq Esun ini adalah karena tidak memakai bahan pengawet alias bahan-bahannya alami dan diproses dengan bumbu tradisional khas Sasak. Pedasnya nasi ini memang sangat nendang. Para pembeli yang datang selalu repot mengelap keringat yang bercucuran karena menahan pedas. Selain pedas, sajian Nasi Balap Puyung ini juga gurih. Terasa saat Anda mengunyah campuran suwir ayam dan kacang kedelai goreng. Paduan pedas dan gurih inilah yang membuat pembeli ketagihan serasa belum puas merasakan nasi milik nenek yang sudah berusia 73 tahun itu.

Nasi Balap Puyung Inaq Esun - munsypedia.blogspot.comPada awalnya, nasi super pedas ini bernama “Nasi Balap” saja. Dinamakan nasi balap karena konon makanan ini hanya disajikan di pelabuhan dan terminal saja. Karena dijual di tempat itu, maka penjaja-nya selalu terburu-buru melayani pembeli karena berlomba dengan laju bus dan kapal yang akan berangkat. 

Ada juga yang mengatakan bahwa Inaq Esun pertama menjual makanan khas ini di Pasar Kebon Roek, Mataram dengan sistem barter. Yaitu menukar makanan ciptaan Inaq Esun dengan kebutuhan lainnya. Barulah sejak tahun90an diberi nama Nasi Balap Puyung karena salah satu cucu Inaq Esun yang merupakan pembapal lokal sering memenangi perlombaan. 

Setiap usai perlombaan balapan dan menang, ia selalu mengajak teman-temannya untuk makan di warung kecil milik neneknya yang berada di Desa Puyung itu. Sehingga tercetuslah nama “Nasi Balap Puyung”. Dalam perkembangannya, kini banyak sekali rumah makan di Lombok yang menggunakan titel “Balap Puyung” atau “Nasi Puyung”, tapi yang asli tetaplah milik Inaq Esun.

5. Sate Rembiga
Lombok masih punya sate yang juga tak kalah enak dan khas, yakni Sate Rembiga. Dinamakan “Rembiga” karena berasal dari nama sebuah desa Rembiga yang berada di dekat bekas Bandara Selaparang. Sate yang berbahan utama sapi ini rasanya sangat lezat, perpaduan antara gurih, manis dan pedas.
Sejarah Sate Rembiga ternyata sudah dimulai sejak jaman kerajaan. Adalah seorang keluarga Raja Pejanggik yang tinggal di Rembiga dan sangat ahli membuat sate. Secara turun temurun keahlian itu diajarkan ke generasi penerusnya hingga sekarang. Kini keahlian meracik Sate Rembiga tidak hanya masalah keahlian yang turun temurun namun sudah menjadi usaha yang mengangkat perekonomian warga Rembiga dan Mataram. Tak heran jika tidak hanya di Rembiga Anda bisa membeli sate ini. Namun seolah rasa tidak pernah bohong, Sate Rembiga yang dijual di Rembiga tetap menawarkan rasa yang paling enak dibandingkan dengan sate sejenis di tempat lain.
Memang akan lebih afdol jika Anda menikmati Sate rembiga di warung dimana sate ini pertama dikenalkan. Warung Rembiga di Jalan Dakota Nomor 2 Rembiga Mataram ini sudah berdiri sejak 25 tahun lalu. Lokasinya memang tidak tepat di pinggir jalan raya namun cukup srategis membuat warung ini menjadi pilihan utama untuk mengisi perut yang kelaparan sekaligus bagi yang ingin menikmati kuliner khas Lombok. Bersiaplah untuk berdesakan dengan pembeli lain apalagi di jam-jam makan siang dan makam malam. Maklum, warung ini buka hingga pukul 24.00 Wita dan selalu berhasil menjual lebih dari 70 kg sate. Dengan uang Rp. 15.000, Anda bisa membawa pulang 15 tusuk sate. Selain Sate Rembiga, warung ini juga menyediakan hidangan lainnya seperti Plecing Kangkung, Cah Kangkung, Langoan dan masih banyak lagi.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat sate Rembiga ini sangatlah sederhana dan mudah untuk dicari yaitu cabe rawit, terasi, bawang putih, garam, gula dan tentu saja daging sapi. Daging sate khas Rembiga ini dipotong kecil-kecil. Sebelum dimasak, dagingnya direndam dengan bumbu hingga 3 jam supaya meresap. Dengan komposisi yang pas dan kombinasi rasa yang seimbang, akan menghasilkan rasa sate yang enak walaupun racikan bumbunya sangat sederhana. Daging sapi walaupun membutuhkan waktu yang lama agar empuk, namun memiliki rasa yang enak jika tepat cara pengolahannya. Para penikmat Sate Rembiga mengakui bahwa daging sate ini tidak alot. Rasanya yang pedas plus kucuran jeruk nipis membuat rasa sate ini menjadi sangat gurih. Ya, Sate Rembiga seperti juga makanan khas Lombok lainnya memang bercitarasa pedas. Anehnya, pedasnya ini justru membuat orang terus ingat dan kembali menyantapnya saat datang lagi ke pulau ini. Beberapa kuliner khas Lombok yang patut Anda coba selain Sate Rembiga adalah sayur Ares, Ayam Taliwang dan Nasi Balap Pucung.
Nah, jika Anda ingin lebih tahu banyak tentang kuliner Lombok, silahkan liburan sejenak dan tentu saja memilih hotel yang nyaman untuk Anda huni bersama keluarga. Ada Grand Legi Hotel, Griya Asri Hotel atau Bidari Hotel. Semuanya berada di kawasan kota Mataram. Selamat memanjakan perut.



6. Ares Khas Lombok
Diantara banyak makanan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat sepertiAyam TaliwangPlecing Kangkung dan Sate Bulayak, sayur Ares adalah yang paling unik. Betapa tidak, sayur ini terbuat dari pelepah pisang. Penasaran ?. 
Ares adalah sayuran khas Lombok yang bahan utamanya berasal dari pelapah atau gedebok pisang yang masih muda. Rasa hidangan yang diolah dengan santan ini cukup unik, manis dan gurih. Cara pembuatan Ares adalah dengan mengupas batang pisang hingga menyisakan sedikit bagian dalamnya. Pastikan pohon pisang yang dipakai adalah batang yang belum memiliki bunga. Bagian inilah yang diiris tipis diberi garam, diremas-remas dan dicuci hingga bersih sebelum akhirnya diolah. Bumbu yang digunakan mirip menu kare yakni ketumbar, jintan, lengkuas, bawang putih, bawang merah, jahe, kemiri dan kunyit. Bumbu tersebut dimasak dengan pelepah pisang yang sudah dipotong-potong plus garam dan gula secukupnya. Sayur Ares juga bisa ditambahkan dengan daging. Oya, jangan gunakan penyedap rasa, karena akan merusak cita rasa sayur Ares.
Ares yang merupakan makanan tradisional Suku Sasak ini pada awalnya hanya disajikan saat acara begawe yakni acara makan-makan setelah berlangsungnya pernikahan. Jika dalam sebuah acara pernikahan, Ares biasanya dimasak dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan panci besar untuk memasaknya. Proses memasak dengan ukuran super ini biasanya memakan waktu hingga 1 jam. Setelah matang, Ares dipindahkan ke dalam panci yang lebih kecil atau piring agar lebih mudah untuk dibagikan. Banyak orang yang berpendapat bahwa tidak lengkap sebuah pesta pernikahan jika tidak ada hidangan Ares didalamnya. Kini Ares banyak ditemui di warung-warung biasa sebagai makanan sehari-hari. Jika Anda jalan di seputaran Mataram dan Cakranegara, ada banyak warung makan yang menjual Ares.
Masakan ini memiliki latar belakang yang cukup unik. Konon pada suatu masa pulau Lombok mengalami musim kekeringan yang sangat panjang sehingga tidak banyak tanaman yang bisa tumbuh. Bahkan banyak binatang ternak yang akhirnya mati karena kelaparan. Salah satu jenis pohon yang tetap bisa bertahan di tengah kekeringan adalah pohon pisang. Pohon pisang inilah yang kemudian menjadi pengganti rumput, makanan bagi ternak-ternak warga yang sudah kelaparan. Adalah seorang lelaki bernama Loq Ares yang melihat sapi-sapinya lahap memakan pelepah pisang. Dari situlah terbit ide untuk membuat sayur dari pelepah pisang yang masih muda. Oleh Ibu Ares, pelepah itu dipotong-potong dan diracik dengan menggunakan bumbu yang sudah ada di dapur. Setelah dimasak dan dirasakan, ternyata sayuran ini tidak kalah enak dengan makanan lainnya. Sejak itu, Loq Ares dianggap penemu masakan tradisional ini.
Sayuran Ares bisa menjadi alternatif bagi Anda yang kurang menyukai masakan pedas khas Lombok. Sayur ini cocok untuk makam malam atau sarapan. Ares lebih nikmat jika dimakan saat masih hangat dengan sepiring nasi putih.

7. Sate Tanjung
Awalnya, sate ini merupakan makanan yang disajikan pada acara keagamaan maupun hajatan perkawinan. Namun seiring dengan populernya kelezatan Sate Tanjung, makanan ini menjadi sajian kuliner yang bisa kita nikmati sehari-hari. Tidak itu saja, pemerintah setempat bahkan sudah menetapkan Sate Tanjung sebagai makanan khas Lombok Timur dan menjadi bagian dari kekayaan wisata. Itu mengapa, wisatawan asing yang singgah atau tinggal lebih lama di Lombok sangat mengenal dan mengakui kenikmatan Sate Tanjung. Rasa khas sate Tanjung ini, konon hanya bisa diperoleh dari masyarakat Tanjung asli. Mereka memiliki racikan khusus yang menghasilkan cita rasa yang berbeda. Itu mengapa, jika Anda mencicipi Sate Tanjung di luar daerah, rasanya akan jauh berbeda dengan yang asli.

Sate Tanjung biasanya berasal dari ikan Cakalang atau ikan Langoan. Jika Cakalang sedang jarang dijumpai di pasaran, maka ikan Langoan-lah yang dipakai. Selain Cakalang dan Langoan, ada ikan Marlin yang biasanya dipakai sebagai bahan untuk Sate Tanjung. Berat seekor ikan Marlin ini bisa mencapai 40-50 kilogram. Ikan seharga Rp. 800 ribu itu per 10 kilonya bisa digunakan untuk membuat sate sebanyak 500 tusuk. Untuk membuat sate ini, pertama-tama bersihkan sisik, tulang dan duri ikan. Setelah itu diiris kecil-kecil, dibasahi dan diberikan bumbu yang  terdiri dari cabai kecil, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, garam, dan cuka. Sebelumnya bumbu-bumbu itu harus digiling terlebih dahulu. Setelah bumbu dan daging ikan siap, tambahkan santan kelapa kental. Tiga bahan itu diaduk hingga menjadi tepung. Jika sudah, adonan dijadikan tusukan dalam sebilah bambu. Setiap tusuk berisi 5 biji. Setelah itu, dipanggang di atas bara api batok kelapa. Supaya harum, jangan lupa diberi perasan daun jeruk nipis.

Sate Tanjung sangat nikmat pada saat masih panas bersama lontong atau nasi. Rasa gurih dari daging dan santan serta pedas dari rempah-rempah sangat terasa. Campuran rempah-rempah dan ikan yang dibakar ini membuat badan akan terasa bugar, hangat dan berkeringat. Tak ayal, banyak wisatawan yang ketagihan untuk lagi dan lagi mencicipi Sate Tanjung.

Untuk mendapatkan sate ini amatlah mudah. Para penjual Sate Tanjung biasa berjajar di pinggir jalan sekitar pasar Tanjung atau sekitar Terminal Tanjung. Harga per tusuknya Rp. 500 atau jika ingin memesan satu porsi, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp. 10 ribu. Rata-rata penjual Sate Tunjung ini akan mangkal sejak pukul 14.00 hingga 21.00 waktu setempat. Jika Anda ingin merasakan gurihnya Sate Tanjung langsung di daerah asalnya, Lombok Utara dapat ditempuh dengan motor atau mobil selama kurang lebih 1 jam.



8. Poteng Jaja Tujak Lombok
Tidak seperti di daerah-daerah lainnya yang mengkonsumsi ketupat pada saat lebaran, di Lombok, Nusa Tenggara Barat lain lagi. Mereka lebih sering menghidangkan Poteng Jaje Tujak yakni sejenis tape yang diolah menjadi makanan ringan dan disediakan saat satu minggu setelah lebaran alias pada hari raya ketupat. Tak heran jika saat bersilaturahmi mengunjugi saudara setelah lebaran, Poteng Jaje Tujak selalu ada di rumah-rumah dan menjadi hidangan wajib. Selain Poteng Jaje Tujak, ada Iwel yang juga menjadi jajanan khas masyarakat Lombok.

Hidangan Poteng Jaje Tujak ini terdiri dari 2 makanan yakni “poteng” atau “tapai” dan “jaje tujak” atau di Jawa sering disebut “tetel”. Bahan poteng menggunakan ketan putih. Untuk membuat satu loyang atau sekitar 5 piring nasi ketan kita membutuhkan 1 kg ketan yang harganya Rp. 15 ribu/kg. Ketan, daun suji sebagai pewarna dan daun pandan sebagai pewangi dikukus selama 1,5 jam. Nasi ketan yang sudah matang diangin-anginkan di nampan atau kleong (bahasa Sasak) sekitar 1 jam. Lalu dipindah ke dalam panci dan ditaburi ragi agar menjadi tapai. Ketan lantas ditutup dengan daun pisang dan selanjutnya ditaruh panci yang tertutup rapat hingga 3 hari sampai menunggu jadinya poteng. Sedangkan Jaje Tujak terbuat dari ketan putih 1 kg yang dikukus bersama parutan kepala agak muda setengah butir. Ditambahkan garam secukupnya untuk memberi rasa agar tidak hambar. Setelah 1,5 jam dianggap matang, dalam kondisi panas adonan ditumbuk di dalam lumpang sampai lembut hingga mudah dibentuk di loyang. Kemudian dipotong-potong sesuai keinginan.

Menurut kepercayaan setempat, yang membuat poteng harus dalam keadaan suci yakni tidak sedang haid. Sebab jika yang membuat sedang datang bulan bisa merusak poteng. Sebaiknya, pembuatan poteng, khususnya saat akan menaburkan bubuk tape ketan dilakukan setelah selesai salat sehingga masih dalam kondisi suci atau berwudhu.



9. Bebalung, Sajian Penambah Tenaga Khas Lombok

Bebalung terbuat dari tulang iga sapi atau kerbau yang dicampur dengan racikan bumbu yang terdiri dari cabe rawit, bawang putih, bawang merah, lengkuas, dan kunyit ditambah jahe agar rasa pedas cabenya memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu tambahkan sedikit garam dan asam agar masakan lebih awet. Racikan bumbu semacam ini oleh masyaralat Sasak disebut sebagai ragi rajang. Cara membuatnya pun sangat sederhana. Tulang iga atau tulang ekor sapi atau kerbau dipotong sesuai selera. Setelah dibersihkan dan direbus hingga matang dan dagingnya empuk, barulah dicampur dengan racikan bumbu yang telah dihaluskan dan ditumis. Bumbu dan bahan baku Bebalung yang telah matang ini direbus kembali sekitar 30 menit agar bumbunya meresap ke dalam daging.

Penyajian Bebalung biasanya dengan mangkok dan ditaburi bawang merah goreng berikut dengan nasi putih. Bagi penyuka pedas, bisa ditambahkan sambal. Bebalung paling enak dihidangkan saat masih panas. Masakan ini semakin enak jika disantap bersamaan dengan Plencing. Itu mengapa sering disebut dengan Bebalung Plencing. Perut keroncongan plus sajian yang menarik ini pasti membuat hasrat makan Anda memuncak.

Bebalung merupakan menu wajib yang selalu dihidangkan pada setiap hajatan masyarakat Lombok selain Ares.  Tapi jangan khawatir, Anda sebagai wisatawan tetap bisa mencicipi hidangan ini di beberapa warung dan rumah makan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu depot makan yang cukup dikenal meracik Bebalung adalah Depot Kelebet yang berada di Jalan HOS Cokroaminoto, letaknya tepat berada di belakang kantor Gubernur NTB. Dengan Rp. 25.000 saja, kita dapat menikmati kelezatan masakan ini. Keistimewaan Bebalung di depot ini karena dagingnya sangat lunak sehingga tanpa gigitan yang kuat, dagingnya mudah lepas dari tulang. Bersiaplah dengan antrean super panjang karena depot ini cukup ramai terlebih saat jam makan siang. Rumah makan yang menyediakan Bebalung juga ada di daerah Ampenan yakni di Rumah Makan Ramayana. Tempat makan yang berada di Jalan Raden Saleh Sungkar berada tepat di jalan utama menuju Pantai Senggigi dari kota Mataram. Depot ini cukup lama berdiri karena sudah ada sejak tahun 1976. Ciri khas sajian Bebalung Rumah Makan Ramayana adalah rasanya yang gurih, empuk dan pedas.



10. Beberok Terong
Sedikitnya ada 7 jenis terong yang banyak kita jumpai. Yakni Terong Belanda yang buahnya berbentuk bulat lonjong berwarna coklat keunguan. Terong Gelantik berbentuk bulat kecil berwarna putih keunguan. Terong jenis ini sering dipakai untuk lalapan sehingga disebut terong lalap. Lalu ada Terong Kopek yang berbentuk bulat panjang, lurus, berwarna hijau keunguna. Terong dengan bentuk bulat panjang berwarna ungu tua disebut Terong Cragi, sedangkan Terong Medan berbentuk bulat panjang, berwarna hijau bergaris-garis putih. Selanjutnya ada Terong Bogor dan Terong Jepang. Masing-masing berbentuk bulat besar, sedangkan Terong Jepang bentuknya beraneka ragam ada yang silindris, lonjong, oval, dan bulat. Nah, jenis terong yang dipakai untuk Beberuk adalah Terong Gelantik yang mempunyai tekstur renyah dan rasa langu tetapi tidak getir atau sepet.

Cara mengolah terong menjadi Beberuk sangatlah mudah. Potong terong ungu dadu 1 cm dan potong tomat menjadi 8 bagian. Campur potongan ini dengan bumbu halus yang terdiri dari cabe merah keriting, cabe rawit, bawang putih, bawang merah, kencur, terasi bakar, gula pasir dan garam dengan minyak jelantah atau minyak goreng. Siram bumbu ini diatas sayuran dan jangan lupa tambahkan perasan jeruk limau diatasnya. Alhasil sajian ini bercita rasa manis, pedas, asam dan segar. Menggiurkan ya ?

Selain membangkitkan selera makan, terong juga diyakini memiliki khasiat yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Makanan yang akrab di telinga masyarakat Indonesia pada umumnya ini mengandung zat-zat yang bisa digunakan untuk mencegah Atheroskleorosis yakni penumpukan lemak di pembukuh darah. Selain itu dengan mengkonsumsi terong, kita dapat menurunkan kolekterol serta ketegangan syaraf. Terong juga bisa menekan resiko kanker,  mencegah hipertensi serta menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke. Bagi para pasangan suami istri, terong bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi. Selain racikan yang istimewa sehingga Beberuk digandrungi masyarakat Lombok dan juga wisatawan, terong ternyata memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Pedasnya Beberuk menambah nafsu makan setiap orang yang mencicipinya sehinga ingin menguyahnya lagi dan lagi.



11. Aneka Jajanan Khas Lombok

a. cerorot 
Jajanan ini merupakan salah satu jajanan khas Lombok, yang sering dijumpai dan disuguhkan jika kita menghadiri acara pernikahan maupun syukuran dan lain-lain. jajanan ini merupakan jajanan yang unik, selain rasanya yang manis dan enak, juga karena memakannya sangat kreatif. Alih-alih bukan dengan cara membuka bungkusnya yang terbuat dari daun kelapa, akan tetapi dengan jalan menggelindingkannya di kedua telapak tangan..he2..unik kan?
Digelinding-gelinding..kemudian nongol dech..he2..
So, bagi turis domestik maupun asing yang berkunjung ke Lombok, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh buat keluarga tercinta, jajanan khas Lombok ini. Inget namanya, CEROROT. he2
b. iwel
Makanan khas Pulau Lombok yang satu ini mirip dengan jenang atau dodol. Rasanya enak dan manis. Masyarakat di Pulau Lombok menamai kue yang legit ini dengan nama kue "iwel".
     Kue yang diantaranya berbahan baku ketan hitam ini biasanya cukup mudah ditemukan di saat upacara tradisi masyarakat setempat. Karena itu, iwel sering disebut juga jajan tradisional masyarakat Lombok.   

     Untuk membuat iwel tidak sulit karena bahan baku yang dibutuhkan juga banyak tersedia di pasar. Bahan baku kue iwel diantaranya ketan hitam, kelapa dan gula merah.

    Cara membuatnya, ketan hitam disangrai hingga matang dan sedikit mengeluarkan aroma “gosong”. Ketan itu kemudian ditumbuk atau diolah dengan mesin untuk dibuat tepung.

    Sementara kelapa yang sudah dipisahkan dari tempurungnya, dipanggang hingga agak gosong, selanjutnya diparut dengan alat manual atau mesin. Sedangkan gula merah direbus dengan air hingga kental dan kemudian didinginkan.

   Setelah cairan gula kental dingin, dicampur dengan tepung ketan hitam tersangrai dan parutan kelapa panggang, sehingga membentuk adonan. Adonan yang dihasilkan tersebut selanjutnya dikukus hingga matang. Pencampuran bahan baku di saat dingin ini dimaksudkan untuk memudahkan mengaduk.  

   Sesudah matang, adonan yang sudah dikukus itu ditiriskan di atas papan yang cukup menyerap air dan uapnya dibiarkan lepas tanpa membuat embun. Papan yang ideal untuk meniriskan biasanya berupa anyaman bambu.

   Kue iwel yang melalui proses sangrai, pemanggangan dan kukus menjadikan kue iwel dapat bertahan cukup lama, sekitar 5 hari tanpa dihinggapi jamur. Nah, untuk menjawab penasaran anda akan legitnya kue iwel, silahkan mencicipinya.


c. Kelepon Kecrit

Jajanan yang satu ini meskipun sudah berumur namun sepertinya tidak termakan umur dan berada di tepi jama. Kelpon masih mudah ditemukan di berbagai tempat dari pasar sampai dengan hotel bekelas, salah contoh, ketika saya ikut pelatihan kewirausahaan di Hotel Jayakarta Senggigi ternyata kelpon menjadi makanan penutup. 
Kelepon mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan jajanan lain walupun dibuat dengan bahan yang sama yaitu bentuknya yang unik, entah dari mana model jajan kelepon ini diadopsi sehingga sampai sekarang bentuk kelepon di seluruh Lombok semuanya sama. Adapun ciri fisiknya adalah bulat dengan ujungya yang agak runcing, jika diperhatikan mirip seperti tetesan air. Di Lombok, jajan kelepon mendapatkan julukan khusus yaitu kelepon kecerit – kecerit dalam bahasa Indonesia artinya muncrat diambil dari sifat kelepon yang khas yaitu; ketika digigit kelepon akan memuncratkan cairan gula merah yang terdapat di dalamnya. Dalam penyajiannya biasanya kelepon disajikan dengan  kelapa parut. 
Adapun bahan yang digunakan untuk membuat kelepon adalah tepung beras dan gula merah sebagai isinya. Tidak begitu sulit untuk membuat kelepon, dari bentuknya saja Anda pasti bisa membayangkan bagaimana kelepon dibuat, jadi saya rasa tidak perlu saya ceritakan ;-). Kombinasi tepung beras, gula merah dan kelapa parut menjadikan rasa kelepon begitu khas apalagi kalau disajikan pada saat hangat, uh makyus rasanya. Tertarik ingin mencoba kelepon..?? Anda bisa membuatnya sendiri atau mencarinya di pasar-pasar pagi di Lombok.
Jika Anda berwisata ke Lombok, selain menikmati keindahan alamnya jangan lupa untuk mencoba kuliner tradisional khas Lombok yang saya rasa ini akan menambah seru dan pengalaman Anda selama berwisata ke Pulau Seribu Masjid. Keep going Lombok

d. Lupis Khas Lombok
kue lupis adalah salah satu cemilan khas lombok berbentuk segi 3 yang terbuat dari ketan dan di bumbui dengan parutan kelapa dan cairan gula merah... makanan ini dapat anda temukan di pedagang-pedagang keliling di pulau lombok dan di restoran-restoran tertentu yg menyediakan menu ini....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar